27/10/2009

Definisi Arsitektur

ARSITEKTUR


Architecture ar·chi·tec·ture [rki tèkchər]

noun
         1. building design
Seni dan sains dalam mendesain & konstruksi gedung
         2. building style
Gaya/fashion bangunan khususnya  di periode/tempat tertentu
         3. structure of computer system
Desain, struktur , cara kerja system computer, microprocessor, system termasuk komponen dan interaksinya : ·  network architecture

1.      building designer
mendesain dan sebagai penasehat konstruksi

2.   creator
menciptakan/menemukan
the architect of her own fortune


3.      computer system designer
pengembang struktur system computer/program
Mid-16th century
Directly or via
French and Italian < Latin architectus < Greek arkhitektōn "chief builder" < tektōn "builder"


Vitruvius, a 1st-century bc Roman
àmenulis ensiklopedi arsitektur
àpenyair Inggris ‘Sir Henry Wotton ‘ mengutip:
“Well building hath three conditions: Commoditie, Firmenes(kokoh), and Delight.”

architecture seharusnya memenuhi:
>    penggunaan yang diharapkan
>    technically sound
>    estetis

Architecture mendesain dan menghasilkan produk, yang di dalamnya sangat dipengaruhi budaya.

Architecture is to building as literature is to the printed word.


Bangunan yang terbaik juga well constructed bisa digunakan dgn waktu lama.
Tak hanya cantik, juga bukti sejarah budaya.
Prestasi dari kelompok penciptanya.
Prestasi ini tak pernah dicapai seorang diri. Architecture is a social art.

Arsitektur sebagai Profesi
Profesi: merancang bangunan, kota, interior, dll

Arsitektur sebagai Disiplin
Keilmuan lingkungan binaan, termasuk:
»     Bangunan;
»     kota;
»     taman;
»     tentang langgam;
»     sejarah arsitektur;
»     ilmu konstruksi bangunan;
»     perilaku  meruang;
»     antropologi bangunan;
»     psikologi ruang;
»     estetika, dll

Arsitektur sebagai Produk
»     Arsitektur (Bangunan)
»     Arsitektur Kota (Urban Design)
»     Arsitektur Landskap / pertamanan
»     Arsitektur Interior
»     Arsitektur Perkapalan (naval architecture)

Arsitektur sebagai built-environment
1.   Bangunan Gedung
         Rumah
         Kantor
         Toko
         Terminal, stasiun
         Bangunan Ibadah

  1. Bangunan non Gedung (civil works)
æ  Jalan
æ  Jembatan
æ  Dam
æ  Turap
æ  Menara Air
æ  Bunker
æ  Benteng

  1. Bangunan Utilitarian
      Gudang
      Gardu listrik, dll

PERANCANGAN BANGUNAN
Peranan Arsitek
-merancang
          masa bangunan,
          tata letak masa & ruang,
          wajah
          mengkoordinasikan disiplin lain,
          konstruksi
          Spesifikasi bahan arsitektural
-membuat presentasi

Ahli lain
-     Struktur (Sipil), struktur tanah
-          Mekanikal: AC, Plumbing,  lift, eskalator
-          Elektrikal (daya, penerangan, penangkal petir, data, tata suara, keamanan,
-          Fisika Bangunan (akustik, kenyamanan termal)
-          Interior (furnitur, finishing)
-          Seniman pematung
-          Lanskap, pertamanan
-          Estimasi harga

Lingkup pekerjaan Arsitek
          Menyusun program
          Menyusun konsep
          Menyusun siteplan
          Menyusun pra-rancangan/rancangan skematik
          Mengembangkan rancangan
          Menyusun gambar kerja
          Membantu pelelangan, memilih kontraktor
          Mengawasi pelaksanaan pembangunan

PEMBANGUNAN GEDUNG
-          PENYANDANG DANA
-          PEMILIK PROYEK (KLIEN)
-          PENGGUNA GEDUNG (PENGHUNI, MASYARAKAT)
-          KONSULTAN (PLANNERS, ARSITEK, STRUKTUR, M/E, DLL)
-          KONTRAKTOR
-          MANAJER KONSTRUKSI
-          PEMERINTAH KOTA (PEMBERI IJIN BANGUNAN


PROSES & PRINSIP PERANCANGAN

GAGASAN UNTUK MEMBANGUN
         Didorong oleh kebutuhan atau
         keinginan (memanfaatkan nilai lahan)
         Kadang didahului oleh studi kelayakan (teknis, ekonomi dan lingkungan)


BRIEF
merupakan perintah dari pemilik proyek kepada arsitek berupa:
         gagasan yang sudah ditentukan secara lengkap,     
            komprehensif dalam bentuk program kebutuhan
         gagasan yang belum lengkap benar, dilengkapi sambil proses perancangan berjalan
         gagasan belum ditentukan, ditentukan sambil proses merancang mengalir

PROGRAM KEBUTUHAN
Disusun klien atau dengan bantuan konsultan (tdr dr: arsitek; arsitek struktur; perencana) berisi:
-          Apa yang harus dibangun?
-          Berapa banyak?
-          Berapa besar?
-          Persyaratan yang diinginkan: kedekatan ruangan, kualitas, harga, dsb.

Lebih baik dibuat secara partisipatif: melibatkan calon pengguna, pemilik

ANALISA
         Analisa program, diminta oleh klien
         Studi banding proyek, fasilitas sejenis
         Standar dari literature

ANALISA LAHAN
         Daya dukung lahan untuk dibangun, iklim, cuaca
         Kondisi topografi lahan: kemiringan, arah aliran air permukaan, dsb.
         Permasalahan (riwayat bencana, konflik, polusi) dan potensi (pemandangan, nilai sejarah) yang dimiliki lahan
         Bangunan dan pohon eksisting
         Infrastruktur yang tersedia di sekitar lokasi (air bersih, drainase, jaringan listrik, telepon, dsb.)
         Lalu lintas keluar, masuk, dan di sekitar lahan
         Peraturan bangunan setempat (kepadatan, ketinggian bangunan, peraturan khusus)
         Ketersediaan dan harga bahan bangunan, ketersediaan tukang di lokasi,
KONSEP RANCANGAN
Disusun oleh arsitek melaui proses trial-error
biasanya dengan sketsa & maket

merupakan perujudan dari:
         solusi pragmatik atas permasalahan desain
          analogi dari suatu gejala alam
          Kemiripan dengan bangunan lain yang sudah standar/mapan
          Pada kasus tertentu perlu melibatkan calon pengguna secara partisipatif


RANCANGAN SKEMATIK / PRARANCANGAN
         Gagasan rancangan menyeluruh, komprehensif, belum detail
         Disajikan dalam gambar-gambar proyeksi ortogonal, perspektif, dan maket
         Didiskusikan dengan klien,
         Dimintakan ijin prinsip pembangunan ke pemerintah kota/daerah setempat
         Dikoordinasikan dengan konsultan/tenaga ahli pendukung (struktur, mekanikal, elektrikal, dsb.)

PENGEMBANGAN RANCANGAN
         Dilakukan setelah ada persetujuan rancangan oleh klien
         Perincian secara teknis dan ekonomis dari hasil prarancangan/rancangan skematik, terukur
         terkoordinasi dengan konsultan struktur, lanskap, mekanikal, elektrikal,dsb.
         Dilakukan penghitungan2
         Gambar-gambar teknis, terukur, untuk internal konsultan

PENYUSUNAN DOKUMEN KONSTRUKSI/GAMBAR KERJA atau DED (detailed engineering drawing)
untuk:
         permohonan Ijin Mendirikan Bangunan ke Pemerintah Kota/Daerah
         Mengadakan pelelangan guna mendapatkan kontraktor dengan harga tawaran paling dapat diterima
         untuk digunakan seagai panduan dalam pembangunan oleh kontraktor, tukang bangunan
          
Produk berupa:
Dokumen Pelelangan pekerjaan arsitektur, interior, struktur, mekanikal, elektrikal, pekerjaan lahan, dll terdiri atas:
         Gambar kerja sangat rinci
         Spesifikasi teknis dan administrasi rinci
         Rencana Anggaran Biaya rinci

PENGAWASAN LAPANGAN selama konstruksi
         Mengecek kesesuaian pekerjaan kontraktor/tukang di lapangan dengan rancangan bangunan
         Mengoreksi rancangan untuk mengatasi persoalan yang baru ditemui di lapangan
         Para tukang dapat berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah teknis rancangan di lapangan, misalnya dlm rancangan detail


PRINSIP RANCANGAN ARSITEKTUR
         FUNGSIONAL
         KOKOH
         ESTETIS
         KESELAMATAN
         KESEHATAN
         ASESIBELITAS
         BERKELANJUTAN SECARA LINGKUNGAN
         BERKELANJUTAN SECARA EKONOMI
         BERKELANJUTAN SECARA SOSIAL
         PELESTARIAN BENDA BERSEJARAH

PRINSIP FUNGSIONAL
Bangunan dapat menampung lebih dari sekedar fungsi (fisik) dengan baik. Pengertian ‘fungsi’ diperluas lagi menyangkut kualitas.
           
Rumah tinggal memberikan ketenteraman, kebetahan bagi penghuni,
Rumah ibadah memberikan kekhusukan.
Toko, restoran memberi kesan mengundang, laku, banyak pengunjung.

Bangunan dituntut untuk menampung kecenderungan pergantian/perkembangan fungsi di masa depan.

PRINSIP ESTETIS
Semula terbatas pada estetika visual formal: komposisi, harmony, sekuen, hirarki, proporsi, dsb.
Berkembang menjadi : suasana, karakter, kepantasan visual, komunikasi, dsb
Berkembang lagi ke estetika non visual: estetika audial / akustik, tektonik, heptik (rabaan).

PRINSIP KESELAMATAN (SAFETY)
Bangunan memiliki sarana penyelamatan dari kemungkinan bahaya (kebakaran) berupa fasilitas statis (tangga kebakaran, alarm, pintu darurat, dsb), dinamis (hidran, springkler, pemadam kebakaran portabel, dsb)

         Tidak menggunakan bahan yang mudah terbakar, menimbulkan asap berbahaya,dll

PRINSIP AKSESIBEL (universal design)                                                                                                             
Bangunan memiliki sarana yang memudahkan bagi pengunjung dengan kebutuhan khusus (tidak hanya penyandang cacat), termasuk 
-          Orang tua
-          Wanita hamil
-          Pengguna kursi roda
PRINSIP KESEHATAN
Tidak memiliki komponen bangunan yang mengandung unsur berbahaya bagi kesehatan penghuni dan tetangga, dan tidak memiliki kualitas ruangan yang membuat penghuni sakit

PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA EKONOMI (Economically Sustainable)
Perawatan & pengelolaan bangunan tidak membebani pemilik, pengguna bangunan masa sekarang dan di masa datang secara ekonomi.

Pembangunan menguntungkan tetangga bangunan/lingkungan secara ekonomis, melibatkan kegiatan ekonomi tetangga.

PRINSIP BERKELANJUTAN SECARA LINGKUNGAN (Environmentally Sustainable)
         Menghemat pemakaian energi yang tak terbarukan (energi fosil)
         Tidak merusak pelestarian lingkungan
         Mempertahankan, tidak menghabiskan, menghilangkan, menurunkan kualitas sumber-sumber yang tidak terbarukan yang diperlukan oleh masyarakat sekitar dan generasi mendatang

PRINSIP BERKELANJUTAN SOSIAL (Socially Sustainable)
         Tidak menimbulkan potensi konflik sosial, masa kini maupun masa mendatang
         Membantu menjaga kerukunan sosial antar warga yang berbeda latar belakang
         Menyediakan fasilitas yang dapat digunakan bersama oleh warga yang berbeda latar belakang
         Menguntungkan warga yang kurang beruntung/minoritas